Minggu, 27 November 2011

JENIS MIMPI

                                                          
        Tidak semua mimpi, baik mimpi waktu siang maupun malam mempunyai wahana.  Berdasarkan hitungan hari dan pasaran dikelompokkan 3 jenis mimpi yaitu:
  1. Sasmitaningroh,  sasmita=isyarat, isyarat roh. Jika jumlah hari dan pasaran dijumlah ketemu 7, atau 10, 13, 16 dst.  Jenis mimpi ini merupakan mimpi yang ada wahananya, baik berupa kebaikan atau sebaliknya yang bakal terkena pada orang yang mimpi atau orang yang dimimpikan. . Contoh hari Selasa Wage, dimana Selasa dihitung 3 dan Wage dihitung 4, dijumlah ketemu 7.  Hitungan hari dan pasaran ada bagian dibawah.
  2.  Daradasih, jika hari dan pasaran saat mimpi dijumlahkan adalah 8, 11, 14, 17, dst.  Ini juga mimpi yang ada wahananya.  Contoh haris Senin (4) Wage (4).
  3. Cakrabawa, ini bukan mimpi yang ada wahananya.  Terjadi pada hari dan pasaran jika ditotal berjumlah 9, 12, 15, 18, dst.  Contoh hari Sabtu Paing, dimana sabtu dihitung 9 dan paing juga 9, jumlah 18.
Wahana Mimpi 
                                                 
         Adapun terjadinya wahana mimpi tersebut cepat atau lambatnya tergantung hitungan, yaitu ketemu hari, bulan, tahun, atau windu. Jika ketemu hari maka wahana mimpi tersebut dalam dalam hitungan hari atau paling lama dalam 7 hari bakal kejadian.  Contoh Senin pahing, jumlah 13, adalah mimpi terjadi dengan wahana hitungan hari.  Kalau ketemu bulan berarti sekitar satu bulan diperkirakan wahana mimpi tersebut terjadi.   Demikian pula hal serupa pada yang hitungannya ketemu tahun dan windu.


      Hitungan hari : Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6, Sabtu 9, Ahad 5.
Hitungan pasaran : Wage 4, Kliwon 8, Legi 5, Paing 9, Pon 7.  (diindonesiakan dari Primbon Betal Jemur)


Referensi lain :
 Ada tidaknya wahana dari mimpi dilihat dari waktu mimpi :
1.  Titiyoni, mimpi pada sore, seperti awal malam, mimpi ini tidak berwahana.
2.   Gondoyoni, mimpi tengah malam, ada wahananya.
3.   Puspa Tajem, mimpi pada sepertiga malam terakhir, ini ada wahananya.


Wallahu a'lam.

Kamis, 24 November 2011

ARTI MIMPI




1.        Disembur ular, dapat jodoh. Dipatuk ular, dijahati orang.  Dapat purugan ular berbisa, diomeli suami/istrinya. Tampak liang ada ular pada mati, atau tampak selongsongan ular, panjang umur.
2.        Ambil air wulu, suci dan sempurna pekerjaannya.  Cuci muka, lepas dari kesusahan.  Mandi di sumur sendiri, akan sakit  mendadak.  Mandi di kali air deras, sakit cepat sembuh. Mandi di sungai air asat (kering) susah rejeki. Menyelam di kali airnya dingin, atau melompati kali tidak bisa kembali, sakit keras bisa juga mati.  Menyelam sungai airnya sangat dingin, mengerjakan tugas raja.  Hanyut di kali, menyesal.  Hanyut masuk laut, menemukan senang. Menyelam airnya keruh, sengsara atau mau bertapa. Menyelam airnya bening, enak. Nyemplung telaga, dapat salah besar. Tenggelam di telaga, dibutuhkan negara. Berdiri di atas air, kesusahan. Berjalan di atas air tanpa menapak, dapat pangkat dan kemulyaan. Tercebur sumur atau kali, kesusahan atau ada sanak meninggal. Berenang di kali atau laut, kesampaian keinginannya. Tenggelam di air keruh, pergi tidak kembali. Tenggelam di air bening, mendapat harta dan ilmu. Diperciki air kali, kena perkara. Pekarangan kemasukan air, kerusakan dan kematian sanak.
3.        Naik gunung dengan enak, naik pangkat atau dapat rejeki. Jika naik gunung dengan sengsara, mendapat kesulitan.  Merasa ada di puncak gunung, mendapat anugerah. Naik gunung terus menetap disana, mendapat rejeki dan kemulyaan. Naik gunung ketemu sanak, mendapat kebaikan. Naik gunung memetik buah-buahan, mendapat uang. Naik gunung dari jurang, mendapat pangkat atau kenikmatan. Naik mejanya sendiri, mendapat pangkat. Naik ke langit, mendapat uang atau pangkat. Naik masjid, mendapat anugerah. Naik loteng, mendapat pangkat atau keuntungan.
4.        Makan apem, mendapat uang. Makan nasi sayur, mau sakit. Makan nasi punar, mendapat barang. Makan sembarang manis dengan jeruk, mau sakit. Makan daging lidah, terlepas dari kesusahan. Makan sambil berdiri, mendapat banyak uang. Makan daging sapi, kerbau, kambing, babi, ayam, mendapat kebaikan. Kalau daging dimakan mentah, mendapat uang banyak.  Kumpul makan bersama khalifah (raja), atau orang besar, mendapat pangkat tinggi.
5.        Minum air bengawan, dimarahi lurah/atasan. Minum air kuali, mendapat uang. Minum air bening, mendapat ilmu. Minum air keruh, mendapat uang tidak halal. Minum air kental, mendapat emas selaka. Minum air kali rasa asin, mendapat uang tidak halal. Minum susu sapi, dapat uang.
6.        Merasa menang melawan siapa saja, mau menurunkan anak lelaki tinggi pangkat.  Merasa sakit amat, menemukan keselamatan dan mulya.  Merasa jadi gajah, besar untungnya dan mendapat ilmu.  Merasa jadi burung, besar keuntungan dan kepandaiannya.  Merasa pincang, diikuti dan dihormati banyak orang.  Merasa panas, mendapat uang pembagian. Merasadingin, kehilangan. Merasa apa saja masuk, menemukan selamat.  Merasa di laut, mendapat uang. Merasa senang, susah atau sakit. Merasa badan diliputi mega, tertutup keinginannya. Merasa badannya dibawa ke atas, selamat. Merasa besar atau tampak besar badan, selamat dan terkabul keinginannya. Merasa mati, hilang rejekinya.  Merasa mau mati, panjang umur dan dapat rejeki.
7.        Memakai pakaian prajurit, susah kecelakaan. Memakai pakaian orang miskin, mendapat rejeki kesenangan. Memakai pakaian orang mati, mendapat pangkat dan rejeki. Memakai pakaian orang besar, mendapat uang. Memakai pakaian mas intan, susah.   Menanggalkan pakaian, kehilangan.  Pakaiannya ada yang ketingggalan, kehilangan.
8.        Melihat Allah, kesampaian maunya. Tahu nabi rasul, mendapat surga. Tau malaikat, bidadari, atau nabi adam, jadi penghulu.  Tahu surga, kesampaian maunya. Tahu atau masuk neraka, dosa besar.  Keluar dari surga, hilang dosanya. Tahu mau kiamat, mendapat pangkat atau keinginannya terwujud. Tahu ratu, naik pangkat. Melihat penghulu, mau sakit. Melihat orang banyak, mahal pangan dan banyak wabah.  Melihat lauhulmahfud, atau baca qur an, mendapat ilmu.  Melihat bintang, dapat ilmu.  Kalau bintng turun masuk rumah, dapat uang dan anugerah.  Melihat rumahnya terselimuti mega, tercapai maunya. Melihat mega warna merah, atau hitam, susah.  Melihat matahari berjalan naik, tercapai maunya. Melihat matahari dekat rembulan, dapat anak. Melihat badannya sendiri tersinar cahaya matahari atau rembulan, mau kaya.  Melihat hujan emas, dikasihi orang.   Melihat hujan embun, seterunya mau membunuh.  Melihat hujan buah, jadi pemimpin maling. Malihat hujan lama, sakit keras.  Melihat hujan deras, mau weweh sedekah. Melihat hujan angin, terlepas susahnya.  Melihat hujan lama lantas  reda, terlepas susahnya.  Melihat prahara, rusak desanya.  Melihat angin besar dari laut, diserang musuh perang. Melihat langit pecah, orangtua mati.  Melihat bintang tinggi sekali, mendapat kemulyaan. Melihat cahaya, kemauannya terwujud. Melihat api di kejauhan, panjang umur.  Melihat api warna hitam, mau mendapatkan apa yang dicari.  Melihat api di rumah,  difitnah. Melihat api tinggi nyalanya, panjang umur. Menyimpan api di papagan atau sawah, mendapat banyak padi.  Melihat kegelapan, banyak dosanya.  Melihat kilat menyambar, mendapat pangkat kemulyaan.  Melihat gunung api, dikasihi atasan dan mulia. Melihat api dari langit membakar rumah, mendapat kekayaan.  Melihat rumahnya terbakar habis, mendapat  rejeki banyak.  Melihat asap keluar dari rumah, sakit. Melihat dapurnya terang, terkenal. Melihat rumahnya roboh, kesusahan. Melihat  rumahnya atas dimasuki, mendapat sanak orang besar atau orang bertapa dan mendapat rejeki.  Melihat rumahnya ditinggal, dimusuhi orang.  Melihat rumahnya tinggi, mau dapat rejeki atau saudaranya dinikah orang besar.  Melihat rumahnya tinggi lalu pendek, turun pangkat. Melihat rumahnya dibuka dindingnya, cerai dengan suami/isteri atau berpisah dengan orangtua.  Melihat pintu rumah besar lebar, mendapat pangkat atau untung.  Melihat pintu rumah ditutup, pekerjaannya susah. Membangun rumah  dan jadi, mau menikah dan keinginannya terkabul.  Melihat gunung, mendapat uang atau dikasihi orang besar. Melihat kembang, mendapat kesenangan atau uang. Melihat kerbau, dikerjain orang tidak kena. Melihat kerbau atau sapi ditunggangi, mendapat kemampuan. Melihat sapi berlari atau lepas, dapat rejeki.  Melihat macan menggigit atau mencakar, dapat perkerjaan dan dihargai. Tahu macan mengamuk, ada perkara. Tahu gajah masuk rumahnya, seteru merusak atau desanya kesusahan.  Tahu gajah, dihargai raja.  Badannya menunggang gajah atau diiring gajah, dikasihi raja atau keturutan kemauannya. Tahu bangkai gajah, dapat uang banyak. Tahu gajah jalan di dalam rumah, dapat pangkat. Tahu ular besar, keinginannya tercapai.  Tahu ular banyak, panjang umur. Tahu jembatan, dapat pekerjaan. Tahu jembatan patah, anak atau cucu mati. Tahu tulisan di pintu, sakit badannya. Tahu kali penuh air, pergi tidak kembali. Tahu kali tidak ada airnya, orang desa pada pindah.  Tahu kali airnya kecil bening, dapat uang. Tahu air mengalir baru datang, dapat pangkat. Tahu telaga banyak air, dapat pekerjaan. Tahu kali airnya deras, dapat kabar dari lain negara. Tahu kali semula kering kemudian airnya datang, mendapat perkara. Tahu kali airnya banjir, dapat rejeki. Tahu sumur ada ikannya, menemukan untung. Tahu sumur airnya jernih atau lantas minum, lepas dari duka cita dan dapat ilmu. Tahu sumur temboknya rusak, celaka besar. Terdengar ombak laut atau suara guntur, mau sakit. Tahu tahi banyak, barangnya disembunyikan orang. Sarungnya kena tahi, tidak enak hati. Rumahnya banyak tahi, dapat rejeki. Tahu daging seiris, dapat kebaikan. Yahu tanah atu gunung runtuh, kesusahan. Tahu rumah pintunya terbuka, kalau perang atau berperkara kalah. Tahu ayam disembelih, orangtua atau saudara mati. Tahu ular berbisa, seterunya menang debat. Tahu dirham atau emas, panas hati. Kalau dirhamnya pecah, bertengkar. Tahu susu orang pria besar atau lebar, jadi penghulu.
9.        Ada gerhana matahari atau bulan, kesusahan atau ada raja rusak negaranya.  Matahari atau bulan turun di rumahnya, mendapat keraton atau anugerah besar. Matahari atau bulan pecah dua, raja tengkar sesama raja. Matahari atau bulan pecah dua warnanya hitam, diguna-guna orang.  Mega runtuh, desanya murah pangan. Bintang kukus jatuh di rumahnya, untung dan dapat ganjaran. Pepohonan besar roboh, kena perkara rusak desanya.
10.    Memakai kembang, dikasihi orang. Memakai wewangian kasturi atau regula, sakit cepat sembuh. Kepalanya disiran wewangian, dapat rejeki. Bikin sakit diri sendiri, aman selamat. Kalau dirinya menderita sakit, dapat rejeki. Bikin selamatan, kalau main judi kalah.
11.    Naik haji, sempurna karyanya. Pergi jauh, nemu sakit. Pergi jauh segera pulang, mudah rejeki.  Jalan kaki sering jatuh, hilang pangkat. Jalan kaki terhalang pagar, tidak kesampaian cita-citanya. Berlari jatuh, berhenti dari pekerjaannya.
12.    Menggali tanah, mau tengkar mulut. Menggali kali, dapat rejeki. Menggali kuburan orang mati, dapat untung dari permainan. Menguruk jalan, kehilangan uang. Meratakan tanah, lepas kesusahan. Mengambil atau merawat orang mati, dapat uang banyak. Ketemu bangkai busuk, susah karena uang.
13.    Dirusak atau disakiti orang, nemu kesulitan. Dingengeri (numpang hidup) perempuan, dapat pusaka. Dipukul kayu tunggak, dapat rejeki. Disisiri rambutnya, lepas kesusahan. Digigit hewan, dikasihi orang banyak. Dijenguk rumahnya, disanak penghulu. Dikeja-kejar maling, dapat uang. Diumpat atau dimarahi jelek, dapat uang. Disuruh menempati rumah orang, dapat pangkat. Diundang orang, dapat untung. Kalau yang mengundang orang besar yang lagi dipayungi memakai pakaian keprabon dan mengundangnya pakai lambaian tangan, dapat pangkat.
14.    Terluka badannya, dapat rejeki. Kalau badannya dilukai orang, kecelakaan. Badannya gemetar, kedatangan bahaya. Badannya penuh kutu, kalau main judi menang. Kepalanya ditindih tangannya orang, tercapai keinginannya. Kalau badannya yang ditindih tangan orang, sakit berat. Badannya diikat/borgol, mau sakit. Digiring musuh, dipulangkan dari kejauhan.  Badannya makin kecil, nemu susah. Badannya makin besar, tercapai maksudnya. Kakinya memakai gelang selaka, dapat kebaikan dan kebahagiaan. Jarinya keluar darah, dapat uang.  Mulutnya keluar bulu, dapat uang. Kepalanya keluar tanduk dua, terhormat dan mulia. Jika keluar tanduk satu, runcing, celaka besar.  Rambut kepala rontok, sial. Kepalanya dicukur, hilang hartanya. Gigi rontok, sanak mati. Tampak putih mukanya, dapat perempuan.
15.    Ketamuan orang sakit, dapat pertolongan. Punya ayam jago, mau punya anak lelaki.  Punya ayam atau burung, istrinya mau hamil.  Mendekap ikan loh, bader, tambra, gurami, ikan emas, kutuk, dapat uang banyak.
16.    Ketemu nabi, dapat derajat. Jika mimpi setelah tengah malam dapat kesaktian. Ketemu orang yang belum kenal, tercapai keinginannya. Ketemu bapaknya atau anaknya, nemu senang. Nemu uang, akan sakit.
17.    Naik perahu, mrh-marah, nemu duka cita.  Naik perahu di laut karam, kecelakaan desanya.  Naik perahu layar cepat lajunya, dapat rejeki. Naik kuda, susah.  Naik kereta, atau keretanya masuk rumahnya, susah.
18.    Menunggui orang mati bisa tertawa, sakitnya segera sembuh. Membunuh orang pakai golok, kalau adu jago akan menang.  Bertengkar dengan perempuan pakai senjata, dapat untung. Bagi-bagi uang dengan isteri, mau cerai. Memukuli isteri, perdamaian.  Memukuli orang atau memaki-maki, nemu susah.  Sakit payah, nemu selamat. Kerobohan kayu, kerusakan.   Jadi pengantin diarak orang banyak, mau mati.  Kalau tahu pengantin pria wanita sudah dipertemukan, dan memakai pakaian putri raja, dapat anugerah.
19.    Keluar hutan, kehilangan. Membakar hutan, jaya besar.  Perang sabil, tenteram dan sempurna pekerjaannya.  Salat sampai selesai, disayang allah.  Bernyanyi, susah. Menangis di rumah, nemu kesenangan. Kalau menangis di jalan, nemu susah. Telanjang, malu. Menari-nari, nemu bahaya. Meniup seruling, tenteram hatinya. Nginang, mau kerusakan. Duduk di penjara, lepas kesedihan. Buang air besar, mau kehilangan. Tidur di tanah, nemu senang. Merawat orangtua, dapat rejeki. Tali digantungkan (disampirake), dapat rejeki.  Naik pepohonan, mau mati.  Memetik buah kelapa, mau sakit. Barang bengkok diluruskan, hilang kesedihan.  Mengambil batu dimasukkan rumah, dapat rejeki. Menyembelih kerbau, dapat uang.  Memotong pepohonan, mau sakit. Berjalan dengan perempuan bukan isterinya, kehilangan. (diterjemahkan dari Primbon Betal Jemur. Sidi P)

Jumat, 18 November 2011

RHAGADES, TELAPAK KAKI PECAH


Telapak kakiku terutama bagian tumit sering pecah-pecah walaupun retakannya tidak begitu besar. Di rumah tidak pernah pakai alas kaki.  Mungkin itu penyebabnya.

Tumit Pecah-Pecah


Kaki orang ini saya potret akhir Agustus 2011 di masjidil haram mekah, arab Saudi.   Waktu itu dia sedang shalat di depan saya di lantai kakbah.  Sepertinya dia baru saja selesai ibadah tawaf. Karena saya belum pernah melihat tumit kaki orang yang  pecah-pecah separah ini maka langsung saya potret ketika dia lagi berdiri dan sujud.


Telapak Kaki Pecah Besar
Bagaimana menyembuhkan  telapak kaki yang pecah-pecah seperti ini dan menjaganya agar tidak pecah-pecah lagi?
Kalau yang sudah payah seperti gambar di atas harus dengan penanganan  serius. Kata dokter dalam sebulan sudah bisa pulih.  Benar tah?
Saya telah minta nasihat dokter kemudian saya terapkan untuk mengobati pecah-pecah di tumit kaki saya yang pecahnya tidak separah ini, hasilnya bagus. Inti nasihat dokter seperti ini  :
  1. Harus diberi pelembab.  Kalau mau pakai pelembab alami pakailah ekstrak aloevera atau lidah buaya, ini sangat membantu penyembuhan.  Kalau tidak mau repot-repot ya potong daun lidah buaya kemuadian diperas lalu cairannya dioleskan ke telapak kaki. Kalau mau pelembab kimia ya mudah karena banyak dijual di toko obat.  Setahu saya Nivea di arab saudi  sangat pekat/kental, ini cocok untuk pelembab kaki seperti ketika umrah atau ibadah haji karena iklim disana sangat kering.  Kalau disana kuat maka jika dipakai disini lebih kuat lagi.  Di sana saya memakai pelembab ini.
  2. Gunakan cream anti jamur. Jika di dalam retakan ditumbuhi jamur maka sulit pecahan tersebut menutup kembali. Untuk itu jamur harus dihilangkan. Oleskan cream anti jamur  pada  sela-sela retakan atau pecahan telapak kali. Di daerah itulah biasanya jamur bersarang dan berkembang.  Obat-obat anti jamur banyak dijumpai di kios-kios obat.  Pilih cream anti jamur yang tidak mahal-mahal amat.  Kadang-kadang yang cocok malah yang harganya tidak mahal. Namun kalau ternyata yang cocok adalah yang mahal, ya pakai itu.  Yang penting sembuh.
  3. Pakai alas kaki yang memadai.  Pakailah sandal atau sepatu untuk aktivitas outdoor atau indoor. Sebelum berangkat ke masjid pakai dulu pelembab lantas mengenakan kaos kaki atau sepatu tipis. Kaos kaki yang cocok terbuat dari bahan katun atau bahan lain yang bisa menyerap keringat.
Banyak orang ketika menjalankan ibadah umrah atau haji  bahkan sampai  pulang ke tanah air telapak kaki mereka khususnya bagian sekitar tumit pecah-pecah. Saya juga.  Agar cepat kembali normal maka sering-sering diberi pelembab dan membersihkan sela-sela retakan.  Jika sela-sela pecahan sudah berwarna coklat atau hitam itu mungkin jamur sudah bersarang.  Kalau tidak mau memakai cream anti jamur boleh dicoba dulu dengan melakukan pembersihan,  cucilah sela-sela pecahan (dibuka sedikit retakannya) dengan sabun sampai warna coklat hilang. Dengan cara ini insyaallah pecahan segera sembuh.  Saya sudah mencobanya dan hasilnya bagus.  Alhamdulillah.

Minggu, 06 November 2011

CELANA DALAM WANITA BERDAUN WARU (1)

   Ustadz bilang kalau kita menemukan barang berharga di jalan atau di tempat umum maka harus dikembalikan kepada pemiliknya.  Kalau pemiliknya belum diketahui maka harus diumumkan kepada khalayak bahwa telah ditemukan sesuatu barang.  Jika sampai batas waktu tertentu belum ada orang yang mengaku sebagai pemiliknya maka barang tersebut harus diserahkan kepada lembaga sosial.  Jadi kita tidak boleh memiliki barang temuan tersebut  (kecuali terpaksa  atau memenuhi syarat tertentu?).
       Masalahnya saya menemukan celana dalam (CD) wanita di saku koper saya, bagaimana mengembalikannya ? Ketika transit di Amman (Jordania)  begitu selesai check in  di hotel tiba-tiba di saku koper   saya ada celana dalam wanita.  Saya tidak tahu itu punya siapa, yang jelas bukan milik isteri saya karena dia tidak ikut pada perjalanan ini.  Ini terjadi  tahun 2002 ketika saya lagi ikut rombongan umrah ramadhan Pupuk Kaltim dengan  peserta 27 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 perempuan.  Karena CD termasuk barang (sangat) berharga, sesuai  ajaran ustadz  tadi maka harus dikembalikan kepada pemiliknya.  Disamping sebagai benda berharga CD ini juga merupakan barang sentitif sehingga cara pengembaliannya harus dilakukan  dengan sangat hati-hati.  Kalau diumumkan kepada khalayak rasanya  itu bukan pilihan yang bijaksana. Apalagi kalau barangnya ikut dilambai-lambaikan.  Untuk itu perlu dilakukan analisa yang mendalam agar CD ini dapat dikembalikan dengan prinsip 4 tepat yaitu tepat orangnya, tepat waktu, tepat cara, dan tepat tempatnya. Analisa tsb adalah sbb:
      Pertama, analisa barang. Maksudnya sih untuk mengetahui barang seperti ini pantas dimiliki oleh perempuan seperti apa. Namun sulitnya dari 11 perempuan dalam rombongan tersebut saya belum kenal seorang pun, saya baru ketemu bergabung  di Bandara Soekarno Hatta beberapa menit sebelum terbang ke Amman. Prinsip analisa barang menurut orang Jawa adalah bobot, rupo, warno, gondo.  Bobot  disini bukan berat tapi ukuran besar kecilnya barang. Di CD yang ditemukan memang tidak tertulis angka ukurannya tetapi kalau dipaparkan sekitar 36 inci. Dari 11 perempuan tadi berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang patut diduga pemilik CD ini hanya ada 4 orang. Perempuan lainnya, 7 orang, pasti tidak nyaman atau tidak pas jika dipaksa mengenakan CD ini.  Rupo berarti rupa atau bentuk.  Bentuknya standar seperti huruf V. Di bagian depan agak kebawah, jika dipakai kira-kira dibawah pusar, ada gambar daun waru lambang cinta, digambar dari bordiran tipis. Warno, berwarna krem tapi sudah  mulai memudar sehingga mirip warna putih yang sudah mangkak dan agak kusam sebagai petunjuk bahwa CD itu sudah sering dicuci.  Ketika ditemukan CD ini bukan dalam keadaan terlipat rapi seperti baru disetrika tapi sudah kumal.  Ini sebagai petunjuk bahwa CD teresebut kemungkinan besar  baru saja dilepas oleh pemakainya. Mungkin saja si cewek ini baru ganti CD. Gondo berarti aroma.  Walah...?!  Mana mungkin saya nekat melakukan cek aroma, apalagi sudah menduga kalau baru saja ditanggalkan pemakainya. Ini bukan pengobatan aroma therapi ?!
      Kedua, analisa motivasi atau alasan.  Untuk mencari tahu apakah motif atau alasan sehingga  CD itu ditaruh  di koper saya. Tidak disengaja atau ada maksud tertentu. Analisa motif  akan lebih tajam jika digabung dengan tinjauan waktu.  Kapan CD itu dimasukkan ke koper saya?  Koper itu masih baru, pembagian dari panitia, dan baru diserahkan  oleh biro travel ketika saya gabung rombongan di airport Jakarta menjelang terbang ke Amman. Koper masih dibungkus plastik. Isinya kain ihram dan buku manasik haji, tidak ada yang lain. Walaupun kecil tapi  tag atau label nama saya sudah dipasang sehingga tidak tertukar dengan koper orang lain.  Setelah bungkus plastik saya buang koper tersebut saya  bagasikan. Apa mungkin ada pegawai  Royal Jordan airline  atau kuli angkut bagasi yang iseng memasukkan CD ke koper saya sebelum masuk pesawat ya?  Ah mustahil. Koper itu baru keluar setelah turun di Amman.  Jadi peluang terjadinya CD itu dimasukkan ke koper saya ketika turun di airport  Amman. Kapan terjadinya karena begitu keluar dari airport Amman langsung naik bus menuju hotel. Kalau itu dimasukkan saat perjalanan dari airport ke hotel juga tidak mungkin karena semua koper langsung dimasukkan ke bagasi bus yang lantas meluncur menuju hotel. Berarti masuknya CD ketika rombongan menunggu bus di airport mau ke hotel. Mungkin perempuan itu ketika antre mengambil bagasi di airport pergi ke toilet sekalian ganti CD. CD yang baru ditanggalkan lantas di”untel-untel” kemudian dimasukkan (sementara) di hand-bag nya sebelum dipindah ke koper. Mungkin dia mengira koper saya  adalah miliknya (kopernya seragam sih) sehingga dengan tidak sengaja dia menaruh CD nya di situ. Kalau tetap di hand-bagnya maka dia khawatir lipstick, parfum, atau tissunya terkontaminasi aromanya. Handbag sampeyan aman, koperku yang terdampak.  Hehe!   
     Jika benar seperti ini maka diyakini tidak ada motif jahat, mungkin hanya ketidaksengajaan saja.Kemungkinan adanya motif  lain sih bisa saja, misalnya siapa tahu ada perempuan yang tertarik pada saya kemudian mengirim CD nya sebagai duta untuk sarana kenal aku.  Tapi...ah itu kecil sekali kemungkinannya. Belum ada cerita seorang perempuan gila pun yang tertarik laki-laki kemudian ngirimi laki-laki tersebut  pakaian dalamnya. Apalagi yang belum dicuci.  Lapi pula ngapain pakai cara gitu, kalau misal tertarik langsung datangi saja, salaman, kenalan, beres kok.  Lha wong ini analisa kemungkinan,  ya boleh saja to.  Ada kok cerita perempuan yang melet (pelet) laki-laki dengan memberi minuman yang dicampur air kotoran celana dalam. Ah gendeng! Sudah lah mari balik lagi. Kemungkinan motif lain seperti bahan untuk penebar fitnah, perusak nama baik, atau sabotase kok  rasanya tidak ada.  Apa mungkin sabotase umrah dengan menyelundupkan CD?
     Nah sekarang mari kita amati siapa sajakah  perempuan dalam ronbongan yang  CD nya berukuran 36 inci. Waktu makan malam (berbuka puasa), saya lakukan scanning terhadap perempuan  yang patut  diduga sebagai pemilik CD dengan mendasarkan ukuran pinggulnya. Wah gawat, lagi umrah kok melakukan scanning pinggul orang. Ini gara-gara pelajaran si ustadz yang bilang kalau menemukan barang harus dikembalikan kepada pemiliknya sehingga saya harus mengamati ukuran pinggul orang.  Ah biarin, yang penting saya tidak punya pikiran ngeres. Agak sulit juga menaksir ukuran ini karena kebanyakan mereka memakai busana muslimah. Kemungkinan terjadi error pasti ada,  busana muslimah mereka longgar banget sih.  Namun tidak perlu khawatir, error ini (taksiran ukuran pinggul) jika ada, bisa dieliminir karena saya punya tabel  standar error imaginer yang simpangannya kurang dari 5 persen.  Jadi masuk kategori valid menurut ilmu statistika.   Dari daftar nama rombongan, mereka yang saya contreng adalah Ningsih, Nihayah, Lia, dan Maisaroh. Kalaupun terjadi salah nama untuk sementara ini tidak masalah, yang penting  orangnya sudah kebidik.  Kalau sudah yakin maka besok pagi ketika perjalanan ke Laut Mati  CD itu akan saya kembalikan kepadanya secara empat mata dengan kata-kata pengantar yang saya siapkan: “Maaf Ning, ini milikmu ya"?.  Kemudian kubeber celana dalam itu dihadapan dia sambil sembunyi-sembunyi. Iya kalau benar itu milik Nining kalau bukan alangkah malunya aku. Ah ini gara-gara pelajaran  pak ustadz sehingga saya pusing bagaimana nih cara mengembalikannya.    Bersambung. 

Kamis, 03 November 2011

HOLE IN ONE

Lapangan Golf    :  Bukit Darmo, Surabaya
Hari                      :  Sabtu, 27 Nopember 2004
Pukul                    :   09.45
Event                    :  Turnamen Golf BUMN se Jatim dengan POLDA dan KODAM
Penyelenggara     :  PT Semen Gresik (Persero) Tbk.


     Short gun pukul 06.30, kami mulai bermain dari hole 4.  Pasangan main saya adalah Bapak L.Sitompul handycap 6, Bapak Banu Sunarto handycap 14, Bpk Hascaryo handycap 22, dan saya sendiri, handycap 14.  Caddy yang bertugas menemani saya adalah Nurul, laki-laki usia sekitar 27 tahun.
     Cuaca cerah, udara segar, angin berhembus lembut.  Tidak banyak pengaruh terhadap arah dan kecepatan bola. Permainan kami sejak  hole 4 sampai dengan hole 11 biasa saja, kadang baik kadang mengecewakan.     Demikian pula ketika memasuki tee box  ke 12, par 3,  tidak sesuatu pun yang tampak istimewa. Pemain yang memukul pertama adalah pak Banu Sunarto, meskipun orangnya  pendek tetapi biasanya pukulannya bagus (handy cap 14, rata-rata pukulannya cantik !). Namun kali ini bolanya  melenceng ke kanan green.  Setelah itu giliran saya.
      "Jaraknya 150 meter pak, pakai berapa?", caddy tanya stick nomer berapa yang saya mau pakai.
"Pakai iron 6 saja, ada angin", jawabku sambil melempar rumput kering untuk mengetahui arah  angin.
"Pakai nomer 5 saja biar tidak ngotot", saran Nurul segera menyodorkan iron 5. Saya pun menurut, pakai iron 5.
     Setelah  practice  dua kali sabetan saya mengambil ancang-ancang, address.  Kaki tegak lurus ke arah titik bidik. Grip mantap, jari jempol kiri lurus stick, lengket dan firm.  Tangan kanan mengunci tangan kiri memperkokoh grip. Titik yang saya bidik adalah bagian kiri  green sekitar satu meter dari pin karena angin bertiup dari arah kiri dan contour green juga agak miring ke kanan.  Begitu jatuh bola diharapkan menggelinding ke kanan ke arah pin. Konsentrasi sejenak, ambil nafas perlahan, mata lurus menatap bola.  Club head saya tarik ke kanan mengambil back swing perlahan tapi mantap, setelah back swing maksimum saya ayun forward, pukulan  menyapu  dengan speed yang makin cepat untuk mendapatkan impact yang maksimal.
     "Wuut...., dhess...!!!" suara sabetan stick dan club head membentur bola, kayak di TV. Dahsyat. Bola melesat tinggi, lurus seperti ada garisan menuju sisi selatan green, jatuh sekitar satu meter di depan pin putih. Bola bergulir cepat, sekitar satu detik kemudian hilang.  Bola masuk ke dalam hole.  Segera disambut dengan teriakan spontan,"Masuuk! Hole in One!". Serempak para pemain dan caddy yang ada disitu memberi toze ucapan selamat.
"Selamat...selamat, dapat hadiah Honda Jazz", kata pak Hascaryo sambil memberi toze kepada saya untuk kedua kalinya.
    "Lho kok sepi?" tanyaku karena tidak ada petugas asuransi yang turun ke green untuk memastikan terjadi hole in one. Karena ragu-ragu saya telpon ke club house untuk memastikan ada tidaknya hadiah. Ternyata yang saya khawatirkan terjadi, di hole 12 tidak disediakan hadiah hole in one. Waah...kecewa dong !.  Beberapa caddy ikut mengecek aturan main yang dilampirkan di score card. Mereka juga mengiyakan bahwa hole 12 ini tidak ada hadiah hole in one.
     Untuk mengurangi rasa kecewa saya segera telpon Pak Bambang SI, panitia. Hasilnya sama saja, memang hole 12 tidak ada hadiahnya.  Kok tidak seperti biasanya sih,  turnamen golf kali ini kok tidak ada hadiah hole ini one nya?? Saya kecewa banget tapi apa mau dikata, bisanya hanya diam saja. Bermain di hole ke 13 dan seterusnya saya lebih banyak "manyun" karena kesal.  Maka tidak heran jika permainan saya di hole-hole berikutnya makin jelek.
      Ketika selesai  makan siang dilakukan acara pembagian hadiah.  Pak Jatmiko, panitia, di atas panggung mengumumkan bahwa ada satu kejadian langka yaitu terjadi hole in one di hole 12.  Karena hole tersebut tidak ada hadiahnya maka sebagai penggantinya akan diberi penghargaan kepada peraih hole in one berupa hadiah jatah door prize nomor 2 yaitu compo Sharp. Disamping itu atas usulan pak Nugroho akhirnya BRI juga memberi hadiah tabungan Britama senilai Rp 2,5 juta. Alhamdulillah..   Pak Jatmiko juga bilang bahwa prestasi saya memasukkan bola ke lubang sudah benar tetapi alamatnya salah, harusnya lubang nomor 16  bukan nomor 12.
                                                              Sertifikat Hole In One
      Hole in one adalah suatu kemujuran,  kemahiran saja tidak cukup. Tidak semua orang bisa meraihnya. Hadiah besar pun merupakan kemujuran, sudah ada yang mengatur. Belakangan baru saya ketahui bahwa   panitia sudah kontrak dengan perusahaan asuransi untuk memberi hadiah Honda Jazz hole in one pada hole no 12, tetapi Jumat sore 26 Nopember kontrak direvisi, hadiah tersebut dipindah ke hole 16 dengan alasan  hole 16 lebih mudah .   Bukankah itu bukti bahwa kemujuran itu sudah ada mengatur......?!


Gresik, Nopember 2004