Bukit Berubah Ujud |
Senin, 19 Desember 2011
Jumat, 16 Desember 2011
WETON DAN SIKLUS 6 TAHUN KEBAHAGIAAN HIDUP
Setiap 6 tahun tingkat kemujuran dan kebahagiaan seseorang berubah. Wallahu a'lam. Di bawah ini adalah tabel siklus tersebut dengan tingkatan nilai 1 sampai 9 berdasarkan jumlah hitungan weton hari dan pasaran kelahiran.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah hari 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
dan Pasaran
------------------------------------------------------------------------------------------------
Usia (Th)
0 - 6 5 5 3 2 3 1 4 2 3 1 2 3
6 -12 2 2 6 1 5 6 2 1 1 4 2 6
12-18 5 1 2 5 2 2 1 2 2 2 1 2
18-24 2 2 1 2 2 1 6 5 2 3 6 1
24-30 1 1 5 2 9 5 1 5 6 1 1 5
30-36 3 4 2 4 2 1 2 1 3 2 2 2
36-42 3 1 5 1 1 2 2 5 1 4 2 5
42-48 5 8 1 1 2 1 6 5 2 2 6 1
48-54 2 5 2 5 1 2 3 2 3 3 3 2
54-60 5 2 3 5 1 5 1 5 6 8 1 5
60-66 2 1 6 2 3 5 2 1 6 3 2 5
66-72 1 2 2 1 3 1 3 2 2 1 3 1
72-78 3 1 1 5 5 1 6 5 1 8 6 1
78-84 3 4 5 2 2 6 4 5 2 2 6 5
84-90 5 1 2 2 2 2 2 2 5 1 2 2
90-96 2 8 5 4 9 1 1 1 3 3 1 2
96 - 102 5 5 1 1 2 5 6 2 1 1 5 1
102-108 2 2 2 1 1 1 1 1 2 4 2 2
=======================================================================
Contoh : Jika bayi lahir hari Rabu Wage (Rabu=7, wage=4) jumlah 11, maka bayi tersebut sejak lahir hingga umur 6 tahun mempunyai nilai 3, umur 6 tahun lebih sehari hingga usia 12 tahun mempunyai nilai 5, demikian seterusnya. Kalau nilainya besar berarti banyak mujur dan bahagia, dan sebaliknya jika angkanya kecil. Paling tinggi nilai 9, terkecil nilai 1. ( Perhitungan tahun jika saya cocokkan ternyata lebih pas berdasarkan kalender hijriyah dibanding masehi.)
Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6, Sabtu 9. Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, Legi 5, Paing 9.
Minggu, 27 November 2011
JENIS MIMPI
Tidak semua mimpi, baik mimpi waktu siang maupun malam mempunyai wahana. Berdasarkan hitungan hari dan pasaran dikelompokkan 3 jenis mimpi yaitu:
- Sasmitaningroh, sasmita=isyarat, isyarat roh. Jika jumlah hari dan pasaran dijumlah ketemu 7, atau 10, 13, 16 dst. Jenis mimpi ini merupakan mimpi yang ada wahananya, baik berupa kebaikan atau sebaliknya yang bakal terkena pada orang yang mimpi atau orang yang dimimpikan. . Contoh hari Selasa Wage, dimana Selasa dihitung 3 dan Wage dihitung 4, dijumlah ketemu 7. Hitungan hari dan pasaran ada bagian dibawah.
- Daradasih, jika hari dan pasaran saat mimpi dijumlahkan adalah 8, 11, 14, 17, dst. Ini juga mimpi yang ada wahananya. Contoh haris Senin (4) Wage (4).
- Cakrabawa, ini bukan mimpi yang ada wahananya. Terjadi pada hari dan pasaran jika ditotal berjumlah 9, 12, 15, 18, dst. Contoh hari Sabtu Paing, dimana sabtu dihitung 9 dan paing juga 9, jumlah 18.
Wahana Mimpi |
Hitungan hari : Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6, Sabtu 9, Ahad 5.
Hitungan pasaran : Wage 4, Kliwon 8, Legi 5, Paing 9, Pon 7. (diindonesiakan dari Primbon Betal Jemur)
Referensi lain :
Ada tidaknya wahana dari mimpi dilihat dari waktu mimpi :
1. Titiyoni, mimpi pada sore, seperti awal malam, mimpi ini tidak berwahana.
2. Gondoyoni, mimpi tengah malam, ada wahananya.
3. Puspa Tajem, mimpi pada sepertiga malam terakhir, ini ada wahananya.
Wallahu a'lam.
Kamis, 24 November 2011
ARTI MIMPI
1.
Disembur ular, dapat jodoh. Dipatuk
ular, dijahati orang. Dapat purugan ular
berbisa, diomeli suami/istrinya. Tampak liang ada ular pada mati, atau tampak
selongsongan ular, panjang umur.
2.
Ambil air wulu, suci dan sempurna
pekerjaannya. Cuci muka, lepas dari
kesusahan. Mandi di sumur sendiri, akan
sakit mendadak. Mandi di kali air deras, sakit cepat sembuh.
Mandi di sungai air asat (kering) susah rejeki. Menyelam di kali airnya dingin,
atau melompati kali tidak bisa kembali, sakit keras bisa juga mati. Menyelam sungai airnya sangat dingin,
mengerjakan tugas raja. Hanyut di kali,
menyesal. Hanyut masuk laut, menemukan
senang. Menyelam airnya keruh, sengsara atau mau bertapa. Menyelam airnya
bening, enak. Nyemplung telaga, dapat salah besar. Tenggelam di telaga,
dibutuhkan negara. Berdiri di atas air, kesusahan. Berjalan di atas air tanpa
menapak, dapat pangkat dan kemulyaan. Tercebur sumur atau kali, kesusahan atau
ada sanak meninggal. Berenang di kali atau laut, kesampaian keinginannya. Tenggelam
di air keruh, pergi tidak kembali. Tenggelam di air bening, mendapat harta dan
ilmu. Diperciki air kali, kena perkara. Pekarangan kemasukan air, kerusakan dan
kematian sanak.
3.
Naik gunung dengan enak, naik pangkat
atau dapat rejeki. Jika naik gunung dengan sengsara, mendapat kesulitan. Merasa ada di puncak gunung, mendapat
anugerah. Naik gunung terus menetap disana, mendapat rejeki dan kemulyaan. Naik
gunung ketemu sanak, mendapat kebaikan. Naik gunung memetik buah-buahan,
mendapat uang. Naik gunung dari jurang, mendapat pangkat atau kenikmatan. Naik
mejanya sendiri, mendapat pangkat. Naik ke langit, mendapat uang atau pangkat.
Naik masjid, mendapat anugerah. Naik loteng, mendapat pangkat atau keuntungan.
4.
Makan apem, mendapat uang. Makan nasi
sayur, mau sakit. Makan nasi punar, mendapat barang. Makan sembarang manis
dengan jeruk, mau sakit. Makan daging lidah, terlepas dari kesusahan. Makan
sambil berdiri, mendapat banyak uang. Makan daging sapi, kerbau, kambing, babi,
ayam, mendapat kebaikan. Kalau daging dimakan mentah, mendapat uang banyak. Kumpul makan bersama khalifah (raja), atau
orang besar, mendapat pangkat tinggi.
5.
Minum air bengawan, dimarahi
lurah/atasan. Minum air kuali, mendapat uang. Minum air bening, mendapat ilmu.
Minum air keruh, mendapat uang tidak halal. Minum air kental, mendapat emas
selaka. Minum air kali rasa asin, mendapat uang tidak halal. Minum susu sapi,
dapat uang.
6.
Merasa menang melawan siapa saja, mau
menurunkan anak lelaki tinggi pangkat.
Merasa sakit amat, menemukan keselamatan dan mulya. Merasa jadi gajah, besar untungnya dan
mendapat ilmu. Merasa jadi burung, besar
keuntungan dan kepandaiannya. Merasa pincang,
diikuti dan dihormati banyak orang.
Merasa panas, mendapat uang pembagian. Merasadingin, kehilangan. Merasa
apa saja masuk, menemukan selamat.
Merasa di laut, mendapat uang. Merasa senang, susah atau sakit. Merasa
badan diliputi mega, tertutup keinginannya. Merasa badannya dibawa ke atas,
selamat. Merasa besar atau tampak besar badan, selamat dan terkabul keinginannya.
Merasa mati, hilang rejekinya. Merasa
mau mati, panjang umur dan dapat rejeki.
7.
Memakai pakaian prajurit, susah
kecelakaan. Memakai pakaian orang miskin, mendapat rejeki kesenangan. Memakai
pakaian orang mati, mendapat pangkat dan rejeki. Memakai pakaian orang besar,
mendapat uang. Memakai pakaian mas intan, susah. Menanggalkan pakaian, kehilangan. Pakaiannya ada yang ketingggalan, kehilangan.
8.
Melihat Allah, kesampaian maunya. Tahu
nabi rasul, mendapat surga. Tau malaikat, bidadari, atau nabi adam, jadi
penghulu. Tahu surga, kesampaian maunya.
Tahu atau masuk neraka, dosa besar.
Keluar dari surga, hilang dosanya. Tahu mau kiamat, mendapat pangkat
atau keinginannya terwujud. Tahu ratu, naik pangkat. Melihat penghulu, mau
sakit. Melihat orang banyak, mahal pangan dan banyak wabah. Melihat lauhulmahfud, atau baca qur an,
mendapat ilmu. Melihat bintang, dapat
ilmu. Kalau bintng turun masuk rumah,
dapat uang dan anugerah. Melihat
rumahnya terselimuti mega, tercapai maunya. Melihat mega warna merah, atau
hitam, susah. Melihat matahari berjalan
naik, tercapai maunya. Melihat matahari dekat rembulan, dapat anak. Melihat
badannya sendiri tersinar cahaya matahari atau rembulan, mau kaya. Melihat hujan emas, dikasihi orang. Melihat hujan embun, seterunya mau
membunuh. Melihat hujan buah, jadi
pemimpin maling. Malihat hujan lama, sakit keras. Melihat hujan deras, mau weweh sedekah.
Melihat hujan angin, terlepas susahnya.
Melihat hujan lama lantas reda,
terlepas susahnya. Melihat prahara,
rusak desanya. Melihat angin besar dari
laut, diserang musuh perang. Melihat langit pecah, orangtua mati. Melihat bintang tinggi sekali, mendapat
kemulyaan. Melihat cahaya, kemauannya terwujud. Melihat api di kejauhan,
panjang umur. Melihat api warna hitam,
mau mendapatkan apa yang dicari. Melihat
api di rumah, difitnah. Melihat api
tinggi nyalanya, panjang umur. Menyimpan api di papagan atau sawah, mendapat
banyak padi. Melihat kegelapan, banyak
dosanya. Melihat kilat menyambar,
mendapat pangkat kemulyaan. Melihat
gunung api, dikasihi atasan dan mulia. Melihat api dari langit membakar rumah,
mendapat kekayaan. Melihat rumahnya
terbakar habis, mendapat rejeki banyak. Melihat asap keluar dari rumah, sakit.
Melihat dapurnya terang, terkenal. Melihat rumahnya roboh, kesusahan.
Melihat rumahnya atas dimasuki, mendapat
sanak orang besar atau orang bertapa dan mendapat rejeki. Melihat rumahnya ditinggal, dimusuhi orang. Melihat rumahnya tinggi, mau dapat rejeki
atau saudaranya dinikah orang besar. Melihat rumahnya tinggi lalu pendek, turun
pangkat. Melihat rumahnya dibuka dindingnya, cerai dengan suami/isteri atau
berpisah dengan orangtua. Melihat pintu
rumah besar lebar, mendapat pangkat atau untung. Melihat pintu rumah ditutup, pekerjaannya
susah. Membangun rumah dan jadi, mau
menikah dan keinginannya terkabul.
Melihat gunung, mendapat uang atau dikasihi orang besar. Melihat
kembang, mendapat kesenangan atau uang. Melihat kerbau, dikerjain orang tidak
kena. Melihat kerbau atau sapi ditunggangi, mendapat kemampuan. Melihat sapi
berlari atau lepas, dapat rejeki.
Melihat macan menggigit atau mencakar, dapat perkerjaan dan dihargai. Tahu
macan mengamuk, ada perkara. Tahu gajah masuk rumahnya, seteru merusak atau
desanya kesusahan. Tahu gajah, dihargai
raja. Badannya menunggang gajah atau
diiring gajah, dikasihi raja atau keturutan kemauannya. Tahu bangkai gajah,
dapat uang banyak. Tahu gajah jalan di dalam rumah, dapat pangkat. Tahu ular
besar, keinginannya tercapai. Tahu ular
banyak, panjang umur. Tahu jembatan, dapat pekerjaan. Tahu jembatan patah, anak
atau cucu mati. Tahu tulisan di pintu, sakit badannya. Tahu kali penuh air,
pergi tidak kembali. Tahu kali tidak ada airnya, orang desa pada pindah. Tahu kali airnya kecil bening, dapat uang. Tahu
air mengalir baru datang, dapat pangkat. Tahu telaga banyak air, dapat
pekerjaan. Tahu kali airnya deras, dapat kabar dari lain negara. Tahu kali
semula kering kemudian airnya datang, mendapat perkara. Tahu kali airnya
banjir, dapat rejeki. Tahu sumur ada ikannya, menemukan untung. Tahu sumur
airnya jernih atau lantas minum, lepas dari duka cita dan dapat ilmu. Tahu sumur
temboknya rusak, celaka besar. Terdengar ombak laut atau suara guntur, mau
sakit. Tahu tahi banyak, barangnya disembunyikan orang. Sarungnya kena tahi,
tidak enak hati. Rumahnya banyak tahi, dapat rejeki. Tahu daging seiris, dapat
kebaikan. Yahu tanah atu gunung runtuh, kesusahan. Tahu rumah pintunya terbuka,
kalau perang atau berperkara kalah. Tahu ayam disembelih, orangtua atau saudara
mati. Tahu ular berbisa, seterunya menang debat. Tahu dirham atau emas, panas
hati. Kalau dirhamnya pecah, bertengkar. Tahu susu orang pria besar atau lebar,
jadi penghulu.
9.
Ada gerhana matahari atau bulan,
kesusahan atau ada raja rusak negaranya.
Matahari atau bulan turun di rumahnya, mendapat keraton atau anugerah
besar. Matahari atau bulan pecah dua, raja tengkar sesama raja. Matahari atau
bulan pecah dua warnanya hitam, diguna-guna orang. Mega runtuh, desanya murah pangan. Bintang kukus
jatuh di rumahnya, untung dan dapat ganjaran. Pepohonan besar roboh, kena
perkara rusak desanya.
10. Memakai
kembang, dikasihi orang. Memakai wewangian kasturi atau regula, sakit cepat
sembuh. Kepalanya disiran wewangian, dapat rejeki. Bikin sakit diri sendiri, aman
selamat. Kalau dirinya menderita sakit, dapat rejeki. Bikin selamatan, kalau
main judi kalah.
11. Naik
haji, sempurna karyanya. Pergi jauh, nemu sakit. Pergi jauh segera pulang,
mudah rejeki. Jalan kaki sering jatuh,
hilang pangkat. Jalan kaki terhalang pagar, tidak kesampaian cita-citanya. Berlari
jatuh, berhenti dari pekerjaannya.
12. Menggali
tanah, mau tengkar mulut. Menggali kali, dapat rejeki. Menggali kuburan orang
mati, dapat untung dari permainan. Menguruk jalan, kehilangan uang. Meratakan tanah,
lepas kesusahan. Mengambil atau merawat orang mati, dapat uang banyak. Ketemu bangkai
busuk, susah karena uang.
13. Dirusak
atau disakiti orang, nemu kesulitan. Dingengeri (numpang hidup) perempuan,
dapat pusaka. Dipukul kayu tunggak, dapat rejeki. Disisiri rambutnya, lepas
kesusahan. Digigit hewan, dikasihi orang banyak. Dijenguk rumahnya, disanak
penghulu. Dikeja-kejar maling, dapat uang. Diumpat atau dimarahi jelek, dapat
uang. Disuruh menempati rumah orang, dapat pangkat. Diundang orang, dapat
untung. Kalau yang mengundang orang besar yang lagi dipayungi memakai pakaian
keprabon dan mengundangnya pakai lambaian tangan, dapat pangkat.
14. Terluka
badannya, dapat rejeki. Kalau badannya dilukai orang, kecelakaan. Badannya gemetar,
kedatangan bahaya. Badannya penuh kutu, kalau main judi menang. Kepalanya ditindih
tangannya orang, tercapai keinginannya. Kalau badannya yang ditindih tangan
orang, sakit berat. Badannya diikat/borgol, mau sakit. Digiring musuh,
dipulangkan dari kejauhan. Badannya makin
kecil, nemu susah. Badannya makin besar, tercapai maksudnya. Kakinya memakai
gelang selaka, dapat kebaikan dan kebahagiaan. Jarinya keluar darah, dapat
uang. Mulutnya keluar bulu, dapat uang. Kepalanya
keluar tanduk dua, terhormat dan mulia. Jika keluar tanduk satu, runcing,
celaka besar. Rambut kepala rontok, sial.
Kepalanya dicukur, hilang hartanya. Gigi rontok, sanak mati. Tampak putih
mukanya, dapat perempuan.
15. Ketamuan
orang sakit, dapat pertolongan. Punya ayam jago, mau punya anak lelaki. Punya ayam atau burung, istrinya mau
hamil. Mendekap ikan loh, bader, tambra,
gurami, ikan emas, kutuk, dapat uang banyak.
16. Ketemu
nabi, dapat derajat. Jika mimpi setelah tengah malam dapat kesaktian. Ketemu orang
yang belum kenal, tercapai keinginannya. Ketemu bapaknya atau anaknya, nemu
senang. Nemu uang, akan sakit.
17. Naik
perahu, mrh-marah, nemu duka cita. Naik perahu
di laut karam, kecelakaan desanya. Naik perahu
layar cepat lajunya, dapat rejeki. Naik kuda, susah. Naik kereta, atau keretanya masuk rumahnya,
susah.
18. Menunggui
orang mati bisa tertawa, sakitnya segera sembuh. Membunuh orang pakai golok,
kalau adu jago akan menang. Bertengkar dengan
perempuan pakai senjata, dapat untung. Bagi-bagi uang dengan isteri, mau cerai.
Memukuli isteri, perdamaian. Memukuli orang
atau memaki-maki, nemu susah. Sakit payah,
nemu selamat. Kerobohan kayu, kerusakan.
Jadi pengantin diarak orang
banyak, mau mati. Kalau tahu pengantin
pria wanita sudah dipertemukan, dan memakai pakaian putri raja, dapat anugerah.
19. Keluar
hutan, kehilangan. Membakar hutan, jaya besar.
Perang sabil, tenteram dan sempurna pekerjaannya. Salat sampai selesai, disayang allah. Bernyanyi, susah. Menangis di rumah, nemu
kesenangan. Kalau menangis di jalan, nemu susah. Telanjang, malu. Menari-nari,
nemu bahaya. Meniup seruling, tenteram hatinya. Nginang, mau kerusakan. Duduk di
penjara, lepas kesedihan. Buang air besar, mau kehilangan. Tidur di tanah, nemu
senang. Merawat orangtua, dapat rejeki. Tali digantungkan (disampirake), dapat
rejeki. Naik pepohonan, mau mati. Memetik buah kelapa, mau sakit. Barang bengkok
diluruskan, hilang kesedihan. Mengambil batu
dimasukkan rumah, dapat rejeki. Menyembelih kerbau, dapat uang. Memotong pepohonan, mau sakit. Berjalan dengan
perempuan bukan isterinya, kehilangan. (diterjemahkan dari Primbon Betal Jemur.
Sidi P)
Jumat, 18 November 2011
RHAGADES, TELAPAK KAKI PECAH
Telapak kakiku terutama bagian tumit sering pecah-pecah walaupun retakannya tidak begitu besar. Di rumah tidak pernah pakai alas kaki. Mungkin itu penyebabnya.
Tumit Pecah-Pecah |
Kaki orang ini saya potret akhir Agustus 2011 di masjidil haram mekah, arab Saudi. Waktu itu dia sedang shalat di depan saya di lantai kakbah. Sepertinya dia baru saja selesai ibadah tawaf. Karena saya belum pernah melihat tumit kaki orang yang pecah-pecah separah ini maka langsung saya potret ketika dia lagi berdiri dan sujud.
Telapak Kaki Pecah Besar |
Kalau yang sudah payah seperti gambar di atas harus dengan penanganan serius. Kata dokter dalam sebulan sudah bisa pulih. Benar tah?
Saya telah minta nasihat dokter kemudian saya terapkan untuk mengobati pecah-pecah di tumit kaki saya yang pecahnya tidak separah ini, hasilnya bagus. Inti nasihat dokter seperti ini :
- Harus diberi pelembab. Kalau mau pakai pelembab alami pakailah ekstrak aloevera atau lidah buaya, ini sangat membantu penyembuhan. Kalau tidak mau repot-repot ya potong daun lidah buaya kemuadian diperas lalu cairannya dioleskan ke telapak kaki. Kalau mau pelembab kimia ya mudah karena banyak dijual di toko obat. Setahu saya Nivea di arab saudi sangat pekat/kental, ini cocok untuk pelembab kaki seperti ketika umrah atau ibadah haji karena iklim disana sangat kering. Kalau disana kuat maka jika dipakai disini lebih kuat lagi. Di sana saya memakai pelembab ini.
- Gunakan cream anti jamur. Jika di dalam retakan ditumbuhi jamur maka sulit pecahan tersebut menutup kembali. Untuk itu jamur harus dihilangkan. Oleskan cream anti jamur pada sela-sela retakan atau pecahan telapak kali. Di daerah itulah biasanya jamur bersarang dan berkembang. Obat-obat anti jamur banyak dijumpai di kios-kios obat. Pilih cream anti jamur yang tidak mahal-mahal amat. Kadang-kadang yang cocok malah yang harganya tidak mahal. Namun kalau ternyata yang cocok adalah yang mahal, ya pakai itu. Yang penting sembuh.
- Pakai alas kaki yang memadai. Pakailah sandal atau sepatu untuk aktivitas outdoor atau indoor. Sebelum berangkat ke masjid pakai dulu pelembab lantas mengenakan kaos kaki atau sepatu tipis. Kaos kaki yang cocok terbuat dari bahan katun atau bahan lain yang bisa menyerap keringat.
Minggu, 06 November 2011
CELANA DALAM WANITA BERDAUN WARU (1)
Ustadz bilang kalau kita menemukan barang berharga di jalan atau di tempat umum maka harus dikembalikan kepada pemiliknya. Kalau pemiliknya belum diketahui maka harus diumumkan kepada khalayak bahwa telah ditemukan sesuatu barang. Jika sampai batas waktu tertentu belum ada orang yang mengaku sebagai pemiliknya maka barang tersebut harus diserahkan kepada lembaga sosial. Jadi kita tidak boleh memiliki barang temuan tersebut (kecuali terpaksa atau memenuhi syarat tertentu?).
Masalahnya saya menemukan celana dalam (CD) wanita di saku koper saya, bagaimana mengembalikannya ? Ketika transit di Amman (Jordania) begitu selesai check in di hotel tiba-tiba di saku koper saya ada celana dalam wanita. Saya tidak tahu itu punya siapa, yang jelas bukan milik isteri saya karena dia tidak ikut pada perjalanan ini. Ini terjadi tahun 2002 ketika saya lagi ikut rombongan umrah ramadhan Pupuk Kaltim dengan peserta 27 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 perempuan. Karena CD termasuk barang (sangat) berharga, sesuai ajaran ustadz tadi maka harus dikembalikan kepada pemiliknya. Disamping sebagai benda berharga CD ini juga merupakan barang sentitif sehingga cara pengembaliannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Kalau diumumkan kepada khalayak rasanya itu bukan pilihan yang bijaksana. Apalagi kalau barangnya ikut dilambai-lambaikan. Untuk itu perlu dilakukan analisa yang mendalam agar CD ini dapat dikembalikan dengan prinsip 4 tepat yaitu tepat orangnya, tepat waktu, tepat cara, dan tepat tempatnya. Analisa tsb adalah sbb:
Pertama, analisa barang. Maksudnya sih untuk mengetahui barang seperti ini pantas dimiliki oleh perempuan seperti apa. Namun sulitnya dari 11 perempuan dalam rombongan tersebut saya belum kenal seorang pun, saya baru ketemu bergabung di Bandara Soekarno Hatta beberapa menit sebelum terbang ke Amman. Prinsip analisa barang menurut orang Jawa adalah bobot, rupo, warno, gondo. Bobot disini bukan berat tapi ukuran besar kecilnya barang. Di CD yang ditemukan memang tidak tertulis angka ukurannya tetapi kalau dipaparkan sekitar 36 inci. Dari 11 perempuan tadi berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang patut diduga pemilik CD ini hanya ada 4 orang. Perempuan lainnya, 7 orang, pasti tidak nyaman atau tidak pas jika dipaksa mengenakan CD ini. Rupo berarti rupa atau bentuk. Bentuknya standar seperti huruf V. Di bagian depan agak kebawah, jika dipakai kira-kira dibawah pusar, ada gambar daun waru lambang cinta, digambar dari bordiran tipis. Warno, berwarna krem tapi sudah mulai memudar sehingga mirip warna putih yang sudah mangkak dan agak kusam sebagai petunjuk bahwa CD itu sudah sering dicuci. Ketika ditemukan CD ini bukan dalam keadaan terlipat rapi seperti baru disetrika tapi sudah kumal. Ini sebagai petunjuk bahwa CD teresebut kemungkinan besar baru saja dilepas oleh pemakainya. Mungkin saja si cewek ini baru ganti CD. Gondo berarti aroma. Walah...?! Mana mungkin saya nekat melakukan cek aroma, apalagi sudah menduga kalau baru saja ditanggalkan pemakainya. Ini bukan pengobatan aroma therapi ?!
Kedua, analisa motivasi atau alasan. Untuk mencari tahu apakah motif atau alasan sehingga CD itu ditaruh di koper saya. Tidak disengaja atau ada maksud tertentu. Analisa motif akan lebih tajam jika digabung dengan tinjauan waktu. Kapan CD itu dimasukkan ke koper saya? Koper itu masih baru, pembagian dari panitia, dan baru diserahkan oleh biro travel ketika saya gabung rombongan di airport Jakarta menjelang terbang ke Amman. Koper masih dibungkus plastik. Isinya kain ihram dan buku manasik haji, tidak ada yang lain. Walaupun kecil tapi tag atau label nama saya sudah dipasang sehingga tidak tertukar dengan koper orang lain. Setelah bungkus plastik saya buang koper tersebut saya bagasikan. Apa mungkin ada pegawai Royal Jordan airline atau kuli angkut bagasi yang iseng memasukkan CD ke koper saya sebelum masuk pesawat ya? Ah mustahil. Koper itu baru keluar setelah turun di Amman. Jadi peluang terjadinya CD itu dimasukkan ke koper saya ketika turun di airport Amman. Kapan terjadinya karena begitu keluar dari airport Amman langsung naik bus menuju hotel. Kalau itu dimasukkan saat perjalanan dari airport ke hotel juga tidak mungkin karena semua koper langsung dimasukkan ke bagasi bus yang lantas meluncur menuju hotel. Berarti masuknya CD ketika rombongan menunggu bus di airport mau ke hotel. Mungkin perempuan itu ketika antre mengambil bagasi di airport pergi ke toilet sekalian ganti CD. CD yang baru ditanggalkan lantas di”untel-untel” kemudian dimasukkan (sementara) di hand-bag nya sebelum dipindah ke koper. Mungkin dia mengira koper saya adalah miliknya (kopernya seragam sih) sehingga dengan tidak sengaja dia menaruh CD nya di situ. Kalau tetap di hand-bagnya maka dia khawatir lipstick, parfum, atau tissunya terkontaminasi aromanya. Handbag sampeyan aman, koperku yang terdampak. Hehe!
Jika benar seperti ini maka diyakini tidak ada motif jahat, mungkin hanya ketidaksengajaan saja.Kemungkinan adanya motif lain sih bisa saja, misalnya siapa tahu ada perempuan yang tertarik pada saya kemudian mengirim CD nya sebagai duta untuk sarana kenal aku. Tapi...ah itu kecil sekali kemungkinannya. Belum ada cerita seorang perempuan gila pun yang tertarik laki-laki kemudian ngirimi laki-laki tersebut pakaian dalamnya. Apalagi yang belum dicuci. Lapi pula ngapain pakai cara gitu, kalau misal tertarik langsung datangi saja, salaman, kenalan, beres kok. Lha wong ini analisa kemungkinan, ya boleh saja to. Ada kok cerita perempuan yang melet (pelet) laki-laki dengan memberi minuman yang dicampur air kotoran celana dalam. Ah gendeng! Sudah lah mari balik lagi. Kemungkinan motif lain seperti bahan untuk penebar fitnah, perusak nama baik, atau sabotase kok rasanya tidak ada. Apa mungkin sabotase umrah dengan menyelundupkan CD?
Nah sekarang mari kita amati siapa sajakah perempuan dalam ronbongan yang CD nya berukuran 36 inci. Waktu makan malam (berbuka puasa), saya lakukan scanning terhadap perempuan yang patut diduga sebagai pemilik CD dengan mendasarkan ukuran pinggulnya. Wah gawat, lagi umrah kok melakukan scanning pinggul orang. Ini gara-gara pelajaran si ustadz yang bilang kalau menemukan barang harus dikembalikan kepada pemiliknya sehingga saya harus mengamati ukuran pinggul orang. Ah biarin, yang penting saya tidak punya pikiran ngeres. Agak sulit juga menaksir ukuran ini karena kebanyakan mereka memakai busana muslimah. Kemungkinan terjadi error pasti ada, busana muslimah mereka longgar banget sih. Namun tidak perlu khawatir, error ini (taksiran ukuran pinggul) jika ada, bisa dieliminir karena saya punya tabel standar error imaginer yang simpangannya kurang dari 5 persen. Jadi masuk kategori valid menurut ilmu statistika. Dari daftar nama rombongan, mereka yang saya contreng adalah Ningsih, Nihayah, Lia, dan Maisaroh. Kalaupun terjadi salah nama untuk sementara ini tidak masalah, yang penting orangnya sudah kebidik. Kalau sudah yakin maka besok pagi ketika perjalanan ke Laut Mati CD itu akan saya kembalikan kepadanya secara empat mata dengan kata-kata pengantar yang saya siapkan: “Maaf Ning, ini milikmu ya"?. Kemudian kubeber celana dalam itu dihadapan dia sambil sembunyi-sembunyi. Iya kalau benar itu milik Nining kalau bukan alangkah malunya aku. Ah ini gara-gara pelajaran pak ustadz sehingga saya pusing bagaimana nih cara mengembalikannya. Bersambung.
Kamis, 03 November 2011
HOLE IN ONE
Lapangan Golf : Bukit Darmo, Surabaya
Hari : Sabtu, 27 Nopember 2004
Pukul : 09.45
Event : Turnamen Golf BUMN se Jatim dengan POLDA dan KODAM
Penyelenggara : PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Short gun pukul 06.30, kami mulai bermain dari hole 4. Pasangan main saya adalah Bapak L.Sitompul handycap 6, Bapak Banu Sunarto handycap 14, Bpk Hascaryo handycap 22, dan saya sendiri, handycap 14. Caddy yang bertugas menemani saya adalah Nurul, laki-laki usia sekitar 27 tahun.
Cuaca cerah, udara segar, angin berhembus lembut. Tidak banyak pengaruh terhadap arah dan kecepatan bola. Permainan kami sejak hole 4 sampai dengan hole 11 biasa saja, kadang baik kadang mengecewakan. Demikian pula ketika memasuki tee box ke 12, par 3, tidak sesuatu pun yang tampak istimewa. Pemain yang memukul pertama adalah pak Banu Sunarto, meskipun orangnya pendek tetapi biasanya pukulannya bagus (handy cap 14, rata-rata pukulannya cantik !). Namun kali ini bolanya melenceng ke kanan green. Setelah itu giliran saya.
"Jaraknya 150 meter pak, pakai berapa?", caddy tanya stick nomer berapa yang saya mau pakai.
"Pakai iron 6 saja, ada angin", jawabku sambil melempar rumput kering untuk mengetahui arah angin.
"Pakai nomer 5 saja biar tidak ngotot", saran Nurul segera menyodorkan iron 5. Saya pun menurut, pakai iron 5.
Setelah practice dua kali sabetan saya mengambil ancang-ancang, address. Kaki tegak lurus ke arah titik bidik. Grip mantap, jari jempol kiri lurus stick, lengket dan firm. Tangan kanan mengunci tangan kiri memperkokoh grip. Titik yang saya bidik adalah bagian kiri green sekitar satu meter dari pin karena angin bertiup dari arah kiri dan contour green juga agak miring ke kanan. Begitu jatuh bola diharapkan menggelinding ke kanan ke arah pin. Konsentrasi sejenak, ambil nafas perlahan, mata lurus menatap bola. Club head saya tarik ke kanan mengambil back swing perlahan tapi mantap, setelah back swing maksimum saya ayun forward, pukulan menyapu dengan speed yang makin cepat untuk mendapatkan impact yang maksimal.
"Wuut...., dhess...!!!" suara sabetan stick dan club head membentur bola, kayak di TV. Dahsyat. Bola melesat tinggi, lurus seperti ada garisan menuju sisi selatan green, jatuh sekitar satu meter di depan pin putih. Bola bergulir cepat, sekitar satu detik kemudian hilang. Bola masuk ke dalam hole. Segera disambut dengan teriakan spontan,"Masuuk! Hole in One!". Serempak para pemain dan caddy yang ada disitu memberi toze ucapan selamat.
"Selamat...selamat, dapat hadiah Honda Jazz", kata pak Hascaryo sambil memberi toze kepada saya untuk kedua kalinya.
"Lho kok sepi?" tanyaku karena tidak ada petugas asuransi yang turun ke green untuk memastikan terjadi hole in one. Karena ragu-ragu saya telpon ke club house untuk memastikan ada tidaknya hadiah. Ternyata yang saya khawatirkan terjadi, di hole 12 tidak disediakan hadiah hole in one. Waah...kecewa dong !. Beberapa caddy ikut mengecek aturan main yang dilampirkan di score card. Mereka juga mengiyakan bahwa hole 12 ini tidak ada hadiah hole in one.
Untuk mengurangi rasa kecewa saya segera telpon Pak Bambang SI, panitia. Hasilnya sama saja, memang hole 12 tidak ada hadiahnya. Kok tidak seperti biasanya sih, turnamen golf kali ini kok tidak ada hadiah hole ini one nya?? Saya kecewa banget tapi apa mau dikata, bisanya hanya diam saja. Bermain di hole ke 13 dan seterusnya saya lebih banyak "manyun" karena kesal. Maka tidak heran jika permainan saya di hole-hole berikutnya makin jelek.
Ketika selesai makan siang dilakukan acara pembagian hadiah. Pak Jatmiko, panitia, di atas panggung mengumumkan bahwa ada satu kejadian langka yaitu terjadi hole in one di hole 12. Karena hole tersebut tidak ada hadiahnya maka sebagai penggantinya akan diberi penghargaan kepada peraih hole in one berupa hadiah jatah door prize nomor 2 yaitu compo Sharp. Disamping itu atas usulan pak Nugroho akhirnya BRI juga memberi hadiah tabungan Britama senilai Rp 2,5 juta. Alhamdulillah.. Pak Jatmiko juga bilang bahwa prestasi saya memasukkan bola ke lubang sudah benar tetapi alamatnya salah, harusnya lubang nomor 16 bukan nomor 12.
Sertifikat Hole In One
Hole in one adalah suatu kemujuran, kemahiran saja tidak cukup. Tidak semua orang bisa meraihnya. Hadiah besar pun merupakan kemujuran, sudah ada yang mengatur. Belakangan baru saya ketahui bahwa panitia sudah kontrak dengan perusahaan asuransi untuk memberi hadiah Honda Jazz hole in one pada hole no 12, tetapi Jumat sore 26 Nopember kontrak direvisi, hadiah tersebut dipindah ke hole 16 dengan alasan hole 16 lebih mudah . Bukankah itu bukti bahwa kemujuran itu sudah ada mengatur......?!
Gresik, Nopember 2004
Hari : Sabtu, 27 Nopember 2004
Pukul : 09.45
Event : Turnamen Golf BUMN se Jatim dengan POLDA dan KODAM
Penyelenggara : PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Short gun pukul 06.30, kami mulai bermain dari hole 4. Pasangan main saya adalah Bapak L.Sitompul handycap 6, Bapak Banu Sunarto handycap 14, Bpk Hascaryo handycap 22, dan saya sendiri, handycap 14. Caddy yang bertugas menemani saya adalah Nurul, laki-laki usia sekitar 27 tahun.
Cuaca cerah, udara segar, angin berhembus lembut. Tidak banyak pengaruh terhadap arah dan kecepatan bola. Permainan kami sejak hole 4 sampai dengan hole 11 biasa saja, kadang baik kadang mengecewakan. Demikian pula ketika memasuki tee box ke 12, par 3, tidak sesuatu pun yang tampak istimewa. Pemain yang memukul pertama adalah pak Banu Sunarto, meskipun orangnya pendek tetapi biasanya pukulannya bagus (handy cap 14, rata-rata pukulannya cantik !). Namun kali ini bolanya melenceng ke kanan green. Setelah itu giliran saya.
"Jaraknya 150 meter pak, pakai berapa?", caddy tanya stick nomer berapa yang saya mau pakai.
"Pakai iron 6 saja, ada angin", jawabku sambil melempar rumput kering untuk mengetahui arah angin.
"Pakai nomer 5 saja biar tidak ngotot", saran Nurul segera menyodorkan iron 5. Saya pun menurut, pakai iron 5.
Setelah practice dua kali sabetan saya mengambil ancang-ancang, address. Kaki tegak lurus ke arah titik bidik. Grip mantap, jari jempol kiri lurus stick, lengket dan firm. Tangan kanan mengunci tangan kiri memperkokoh grip. Titik yang saya bidik adalah bagian kiri green sekitar satu meter dari pin karena angin bertiup dari arah kiri dan contour green juga agak miring ke kanan. Begitu jatuh bola diharapkan menggelinding ke kanan ke arah pin. Konsentrasi sejenak, ambil nafas perlahan, mata lurus menatap bola. Club head saya tarik ke kanan mengambil back swing perlahan tapi mantap, setelah back swing maksimum saya ayun forward, pukulan menyapu dengan speed yang makin cepat untuk mendapatkan impact yang maksimal.
"Wuut...., dhess...!!!" suara sabetan stick dan club head membentur bola, kayak di TV. Dahsyat. Bola melesat tinggi, lurus seperti ada garisan menuju sisi selatan green, jatuh sekitar satu meter di depan pin putih. Bola bergulir cepat, sekitar satu detik kemudian hilang. Bola masuk ke dalam hole. Segera disambut dengan teriakan spontan,"Masuuk! Hole in One!". Serempak para pemain dan caddy yang ada disitu memberi toze ucapan selamat.
"Selamat...selamat, dapat hadiah Honda Jazz", kata pak Hascaryo sambil memberi toze kepada saya untuk kedua kalinya.
"Lho kok sepi?" tanyaku karena tidak ada petugas asuransi yang turun ke green untuk memastikan terjadi hole in one. Karena ragu-ragu saya telpon ke club house untuk memastikan ada tidaknya hadiah. Ternyata yang saya khawatirkan terjadi, di hole 12 tidak disediakan hadiah hole in one. Waah...kecewa dong !. Beberapa caddy ikut mengecek aturan main yang dilampirkan di score card. Mereka juga mengiyakan bahwa hole 12 ini tidak ada hadiah hole in one.
Untuk mengurangi rasa kecewa saya segera telpon Pak Bambang SI, panitia. Hasilnya sama saja, memang hole 12 tidak ada hadiahnya. Kok tidak seperti biasanya sih, turnamen golf kali ini kok tidak ada hadiah hole ini one nya?? Saya kecewa banget tapi apa mau dikata, bisanya hanya diam saja. Bermain di hole ke 13 dan seterusnya saya lebih banyak "manyun" karena kesal. Maka tidak heran jika permainan saya di hole-hole berikutnya makin jelek.
Ketika selesai makan siang dilakukan acara pembagian hadiah. Pak Jatmiko, panitia, di atas panggung mengumumkan bahwa ada satu kejadian langka yaitu terjadi hole in one di hole 12. Karena hole tersebut tidak ada hadiahnya maka sebagai penggantinya akan diberi penghargaan kepada peraih hole in one berupa hadiah jatah door prize nomor 2 yaitu compo Sharp. Disamping itu atas usulan pak Nugroho akhirnya BRI juga memberi hadiah tabungan Britama senilai Rp 2,5 juta. Alhamdulillah.. Pak Jatmiko juga bilang bahwa prestasi saya memasukkan bola ke lubang sudah benar tetapi alamatnya salah, harusnya lubang nomor 16 bukan nomor 12.
Sertifikat Hole In One
Hole in one adalah suatu kemujuran, kemahiran saja tidak cukup. Tidak semua orang bisa meraihnya. Hadiah besar pun merupakan kemujuran, sudah ada yang mengatur. Belakangan baru saya ketahui bahwa panitia sudah kontrak dengan perusahaan asuransi untuk memberi hadiah Honda Jazz hole in one pada hole no 12, tetapi Jumat sore 26 Nopember kontrak direvisi, hadiah tersebut dipindah ke hole 16 dengan alasan hole 16 lebih mudah . Bukankah itu bukti bahwa kemujuran itu sudah ada mengatur......?!
Gresik, Nopember 2004
Kamis, 22 September 2011
AWAL RAMADHAN, IDUL FITRI, DAN IDUL ADHA TAHUN 2012-2050
Lha iya, saya heran, di tempat yang sama, di bumi yang sama, mataharinya sama, bulannya sama, tapi penentuan awal ramadhan, idul fitri, atau idul adha kadang kok beda ya? Apanya sih yang bikin berbeda, hitungan atau melihatnya yang beda?. Kalau memang definisi yang jadi biang kerok perbedaan ini kenapa sih tidak dibuatkan definisi tentang bulan baru yang mudah dan lebih pasti?
Ada tuntunannya lho....! Untuk menentukan bulan baru harus melihat hilal (bukan menghitung hilal, hehe..), kalau hilal sudah tampak maka itu berarti sudah tanggal satu (kalau hilal sudah tampak tapi masih belum tanggal satu kok kebangeten to yaa...), kalau belum tampak hilal maka genapkanlah menjadi 30 hari.
Ada yang membuat batasan bahwa hilal dapat dilihat kalau sudah setinggi 4 derajat diatas ufuk/cakrawala/horison. Ada juga yang nawar bahwa hilal sudah dapat dilihat walaupun masih 2 derajat. Kalau misal saya nawar 1 derajat sampeyan mau nawar berapa, 1.5 atau 0.5 derajat, hehe....
Sudahlah tidak perlu repot-repot saya punya pedoman sendiri nih. Kalau sudah terjadi conjunction kemudian sorenya matahari terbenam lebih dulu dibanding bulan maka mulai maghrib itu juga sudah tanggal 1 bulan baru. Bulan kan baru nampak kalau ada pantulan cahaya matahari, dan ini terjadi kalau bulan terbenam belakangan, matahari terbenam duluan.
Yang disebut conjunction atau ijtima adalah waktu atau posisi dimana bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis. Pada saat ini bulan tidak tampak sehingga disebut bulan mati. Ada juga yang menyebut waktu tersebut sebagai new moon.
Matahari terbenam adalah waktu dimana piringan teratas matahari masuk atau tenggelam dari garis cakrawala. Kalau matahari terbit ya waktu dimana lempengan teratas matahari mulai menyembul ke atas garis horison. Nah kalau bulan terbenam (juga di barat lho) itu lebih rumit batasannya, tapi mirip-mirip matahari lah.
Disini saya definisikan bahwa kalau conjunction sudah terjadi dan pada hari itu matahari terbenam lebih dahulu dibanding bulan, maka mulai maghrib hari itu sudah tanggal satu bulan baru. Contoh pada hari Senin tanggal 29 Agustus 2011 conjunction terjadi pukul 10.04 WIB, matahari terbenam (untuk Surabaya) pukul 17.29 dan bulan terbenam pukul 17.37 maka mulai maghrib tanggal 29 Agustus 2011 adalah tanggal 1 bulan syawal 1432 H, sehingga Selasa tanggal 30 Agustus 2011 adalah Idul Fitri. Tetapi kalau bulan terbenam dahulu dibanding matahari ya belum tanggal satu bulan baru. Contoh, tanggal 1 September 2016, conjuction terjadi pukul 16.04 WIB, matahari terbenam (wilayah Surabaya) pukul 17.28, bulan terbenam pukul 17.27, maka maghrib tanggal 1 September masih belum tanggal 1 dzul hijjah. Mulai maghrib tanggal 2 September sampai maghrib 3 September 2016 merupakan tanggal 1 bulan Dzul hijjah.
Berdasarkan uraian di atas, di bawah ini adalah tabel awal ramadhan, idul fitri, dan idul adha tahun 2012-2050 sebagai referensi, bagi yang percaya. Bagi yang ragu-ragu atau tidak tahu ya tunggu saja pengumuman pemerintah. Data new moon diambil dari .http://eclipse.gsfc.nasa.gov/phase/phasecat.html.
No | TAHUN | NEWMOON (UT) | NEW MOON (WIB) | 1 RAMADHAN | IDUL FITRI | 1 DZUL HIJAH | WUKUF | IDUL ADHA | KET. |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2011 | Oct 26,19.56 | Oct 27, 02.56 | Oct 28, | Nov 5, | Nov 6. | |||
2 | 2012 | Jul 19,04.24 | Jul 19, 11.24 | Jul 20, | Potensi Beda | ||||
Aug 17, 15.54 | Aug 17, 22.54 | aug 19 | |||||||
Oct 15,12.02 | oct 15, 19.02 | oct 17 | 25 oct, | 26 Oct | |||||
3 | 2013 | Jul 8, 07.14 | Jul 8, 14.14 | Jul 9, | Potensi Beda | ||||
aug 6,21.51 | Aug 7, 04.51 | Aug 8 | |||||||
oct 5,00.35 | Oct 5, 07.35 | oct 6, | 14 Oct, | 15 Oct, | |||||
4 | 2014 | jun 27,08.09 | Jun 27, 15.09 | jun 28, | Potensi Beda | ||||
jul 26, 22.42 | Jul 27, 05.42 | Jul 28, | |||||||
sep 24,06.14 | Sep 24, 13.14 | sep 25, | 3 oct, | 4 oct. | |||||
5 | 2015 | jun 16, 14.05 | Jun 16, 21.05 | Jun 18, | |||||
jul 16,01.24 | Jul 16, 08.24 | Jul 17, | |||||||
sep 13,06.41 | Sep 13, 13.41 | Sep 14, | 22 sep, | 23 sept, | Potensi Beda | ||||
6 | 2016 | Jun 5,03.00 | Jun 5, 10.00 | Jun 6, | Potensi Beda | ||||
jul 4, 11.01 | jul 4, 18.01 | Jul 6, | |||||||
Sep 1,09.03 | Sep 1, 16.03 | sep 3, | 11 sep, | 12 sept, | |||||
7 | 2017 | Mei 25, 19.44 | Mei 26, 02.44 | Mei 27, | |||||
Jun 24, 02.31 | Jun 24, 09.31 | Jun 25, | |||||||
Aug 21,18.30 | Aug 22, 01.30 | Aug 23, | 31 Aug, | 1 Sep, | |||||
8 | 2018 | Mei 15,11.48 | Mei 15, 18.48 | Mei 17, | |||||
Jun 13,19.43 | Jun 14, 02.43 | Jun 15, | |||||||
aug 11,09.58 | Aug 11, 16.58 | Aug 13, | Aug 21. | Aug 22 | wukuf 20 | ||||
9 | 2019 | Mei 4,22.45 | Mei 5, 05.45 | Mei 6, | |||||
Jun 3,10.02 | Jun 3, 17.02 | Jun 5, | moonset 17.43 sunset 17.46. | ||||||
Aug 1,03.12 | Aug 1, 10.12 | Aug 2, | Aug 10, | Aug 11, | Mungkin beda | ||||
10 | 2020 | April 23, 02.26 | Apr 23, 09.26 | Apr 24, | |||||
Mei 22, 17.39 | Mei 23, 00.39 | Mei 24, | |||||||
Jul 20, 17.33 | Jul 21, 00.33 | Jul 22, | jun30, | Jul 1, | |||||
11 | 2021 | april 12, 02.31 | Apr 12, 09.31 | Apr 13, | |||||
Mei 11,19.00 | Mei 12, 02.00 | Mei 13, | |||||||
Juli 10,01.17 | Jul 10, 08.17 | Jul 11, | Jul 19, | Jul 20, | |||||
12 | 2022 | April 1, 06.24 | Apr 1, 13.24 | Apr 2, | Potensi beda | ||||
April30, 20.28 | Mei 1, 03.28 | Mei 2, | |||||||
Juni 29,02.52 | Jun 29, 09.52 | Jun 30, | Jul 8, | Jul 9, | |||||
13 | 2023 | Maret 21,17.23 | Mar 22, 00.23 | Mar 23, | |||||
April 20,04.12 | Apr 20, 11.12 | Apr-21 | Potensi beda | ||||||
Juni 18,04.37 | Jun 18, 11.37 | Jun 19, | Jun 27, | Jun 28, | Potensi beda | ||||
14 | 2024 | Maret 10,09.00 | Mar 10, 16.00 | Mar 11, | Potensi beda | ||||
April 8, 18.21 | Apr 9, 01.21 | Apr 10, | |||||||
Juni 6, 12.38 | Jun 6, 19.38 | Jun 8, | jun16, | jun 17, | |||||
15 | 2025 | Feb 28,00.46 | Feb 8, 07.46 | Feb 9, | |||||
Maret 29,10.58 | Mar 29, 17.58 | Apr 1, | |||||||
Mei 27,03.02 | Mei 27, 10.02 | Mei 28, | Jun 5, | Jun 6, | Potensi beda | ||||
16 | 2026 | Feb 17, 12.01 | Feb 17, 19.01 | Feb 19, | |||||
Maret 19, 01.23 | Mar 19, 08.23 | Mar 20, | |||||||
Mei 16, 20.01 | Mei 17, 03.01 | Mei 18, | Mei26, | Mei 27, | |||||
17 | 2027 | Feb 6,15.56 | Feb 6, 22.56 | Feb 8, | |||||
Maret 8,09.29 | Mar 8, 16.29 | Mar 10, | |||||||
Mei 6,10.58 | Mei 6, 17.58 | Mei 8, | Mei 16, | Mei 17, | |||||
18 | 2028 | Jan 26, 15.12 | Jan 26, 22.12 | Jan 28, | |||||
Feb 25, 10.37 | Feb 25, 17.37 | Feb 27, | |||||||
Aprl 24, 19.47 | Apr 25, 02.47 | Apr 26, | Mei 4, | Mei 5, | |||||
19 | 2029 | Jan 14, 17.24 | Jan 15, 00.24 | Jan 16, | |||||
feb 13, 10.31 | Feb 13, 17.31 | Feb 15, | |||||||
Aprl 13, 21.40 | Apr 14, 04.40 | Apr 15, | Apr 23, | Apr 24, | |||||
20 | 2030 | Jan 4, 02.49 | Jan 4, 09.49 | Jan 5, | |||||
feb 2,16.07 | Feb 2, 23.07 | Feb 4, | |||||||
Apr 2, 22.02 | Apr 3, 05.02 | Apr 4, | Apr12, | Apr 13, | |||||
Dec 24, 09.06 | Dec 24, 16.06 | Dec 26, | |||||||
21 | 2031 | Jan 23,04.31 | Jan 23, 11.31 | 0 | Jan 24, | Potensi beda | |||
Mrt 23, 03.49 | Mar 23, 10.49 | Mar24, | Apr 1, | Apr 2, | Potensi beda | ||||
Dec 14, 09.06 | Dec 14, 16.06 | Dec 16, | |||||||
22 | 2032 | Jan 12, 20.07 | Jan 13, 04.07 | Jan 14, | |||||
Mrt 11, 16.25 | Mar 11, 23.25 | Mar 13, | Mar 21, | Mar 22, | |||||
Dec 2, 20.53 | Dec 3, 04.53 | Dec 4, | |||||||
23 | 2033 | Jan 1, 10.17 | Jan 1, 17.17 | Jan 3, | |||||
Mrt 1, 08.23 | Mar 1, 15.23 | Mar 2, | Mar 10, | Mar 11, | Potensi beda | ||||
Nov 22.01.39 | Nov 22, 08.39 | Nov 23, | |||||||
Dec 21, 18.47 | Dec 22, 01.47 | Dec 23, | |||||||
24 | 2034 | Feb 18, 23.10 | Feb 19, 06.10 | zulhj | Feb 20, | Feb 28, | Mar 1, | ||
Nov 11, 01.16 | Nov11, 08.16 | Nov 12, | |||||||
Dec 10, 20.14 | Dec11, 03.14 | Dec 12, | |||||||
25 | 2035 | Feb 8, 08.22 | Feb 8, 15.22 | Feb 9, | Feb 17, | Feb 18, | Potensi beda | ||
Oct 31,02.59 | Oct 31, 09.59 | Nov 1, | |||||||
Nov 29, 19.38 | Nov 30, 02.38 | Dec 1, | |||||||
26 | 2036 | Jan 28,10.17 | Jan 28, 17.17 | Jan 30, | Feb 8, | Feb 9, | |||
Oct 19,11.50 | Oct 19. 18.50 | Oct 21, | |||||||
Nov 18,00.14 | Nov 18, 07.14 | Nov 19, | |||||||
27 | 2037 | Jan 16.09.34 | Jan 16, 16.34 | Jan 18, | Jan 26, | Jan 27, | |||
Oct 9, 02.34 | Oct 9, 09.34 | Oct 10, | |||||||
Nov 7,12.03 | Nov 7, 19.03 | Nov 9, | |||||||
28 | 2038 | Jan 5, 13.41 | Jan 5, 20.41 | Jan 7, | Jan 15, | Jan 16, | |||
Sep 28, 18.57 | Sep 29, 01.57 | Sep 30, | |||||||
Oct 28, 03.53 | Oct 28, 10.53 | Oct 29, | Potensi beda | ||||||
Dec 26,01.02 | Dec 26, 08.02 | Dec 27, | Jan 4, | Jan 5, | |||||
29 | 2039 | Sep 18, 08.23 | Sep 18, 15.23 | Sep 19, | Potensi beda | ||||
Oct 17,19.09 | Oct 18, 02.09 | Oct 19, | |||||||
Dec 15, 16.32 | Dec 15, 23.32 | Dec 17, | Dec 25, | Dec 26, | |||||
30 | 2040 | Sep 6,15.13 | Sep 6, 22.13 | Sep 8, | |||||
Oct 6, 05.26 | Oct 6, 12.26 | oct 7, | Potensi beda | ||||||
Dec 4, 07.33 | Dec 4, 14.33 | Dec 5, | Dec 13, | Dec 14, | Potensi beda | ||||
31 | 2041 | Aug 26, 16.16 | Aug 26, 23.16 | Aug 28, | |||||
Sep 25,08.41 | Sep 25, 15.41 | Sep 26, | Potensi beda | ||||||
Nov 23,17.36 | Nov 24, 00.36 | Nov 25, | Dec 3, | Dec 4, | |||||
32 | 2042 | Aug 15,18.01 | Aug 16, 01.01 | Aug 17, | |||||
Sep 14,08.50 | Sep 14, 15.50 | Sep 16, | Potensi beda | ||||||
Nov 12,20.28 | Nov 13, 03.28 | Nov 14, | Nov 22, | Nov 23, | |||||
33 | 2043 | Aug 5, 02.23 | Aug 5, 09.23 | Aug 6, | |||||
Sep 3,13.17 | Sep 3, 20.17 | Sep 5, | |||||||
Nov 1,19.57 | Nov 2, 02.57 | Nov 3, | Nov 11, | Nov 12 | |||||
34 | 2044 | jul 24, 17.10 | Jul 25, 00.10 | Jul 26, | |||||
Aug 23,01.06 | Aug 23, 08.06 | Aug 24, | |||||||
Oct 20,23.36 | Oct 21, 06.36 | Oct 22, | Oct 30, | Oct 31 | |||||
35 | 2045 | Jul 14,10.28 | Jul 14, 17.28 | Jul 16, | |||||
Aug 12,17.39 | Aug 13, 00.39 | Aug 14 | |||||||
Oct 10.10.37 | Oct 10, 17.37 | Oct 12, | Oct 18, | Oct 19, | |||||
36 | 2046 | Jul 4,01.39 | Jul 4, 08.39 | Jul 5, | |||||
Aug 2,10.25 | Aug 2, 17.25 | Aug 4, | |||||||
Sep 30,02.25 | Sep 30, 09.25 | Oct 1, | Oct 9 | Oct 10 | |||||
37 | 2047 | Jun 23,10.36 | Jun 23, 17.36 | Jun 25, | |||||
Jul 22,22.49 | Jul 23, 05.49 | Jul 24, | |||||||
Sep19,18.31 | Sep 20, 01.31 | Sep 21, | Sep 29, | Sep 30, | |||||
38 | 2048 | Jun 11,12.50 | Jun 11, 19.50 | Jun 13, | |||||
Jul 11,04.04 | Jul11, 11.04 | Jul 12, | Potensi beda | ||||||
Sep8,06.24 | Sep 8, 13.24 | Sep 9, | Sep 17, | Sep 18, | Potensi beda | ||||
39 | 2049 | Mei 31,14.00 | Mei 31, 21.00 | Jun 2, | |||||
Jun 30,04.50 | Jun 30, 11.50 | Jul 1, | Potensi beda | ||||||
Aug 28,11.18 | Aug 28, 18.18 | Aug 30, | Sep 7, | Sep 8, | |||||
40 | 2050 | Mei 20,20.51 | Mei 21, 03.51 | Mei 22, | |||||
Jun 19,08.22 | Jun 19, 15.22 | Jun 20, | Potensi beda | ||||||
Aug 16,03.49 | Aug 16, 10.49 | Aug 17, | Aug 25, | Aug 26, | Potensi beda |
Senin, 05 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)